Kamis, 04 Oktober 2018

Ki Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan



KI HAJAR DEWANTARA


Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Tak heran beliau dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Biodata dan Biografi Ki Hajar Dewantara
Nama Lengkap : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Nama Panggilan : Ki Hadjar Dewantara
Lahir : Yogyakarta, 2 Mei 1889
Wafat : Yogyakarta, 26 April 1959
Agama : Islam
Orang Tua : Pangeran Soerjaningrat (Ayah), Raden Ayu Sandiah (ibu)
Saudara : Soerjopranoto
Istri : Nyi Sutartinah
Anak : Ratih Tarbiyah, Syailendra Wijaya, Bambang Sokawati Dewantara, Asti Wandansari, Subroto Aria Mataram. Sudiro Alimurtolo.

Biografi KI Hajar Dewantara
Beliau merupakan tokoh pendidikan indonesia dan juga seorang pahlawan Indonesia. Mengenai biografi dan profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga Bangsawan Ki hajar dewantoro mempunyai nama lain yaitu Swabi Suryaningrat. Banyak buku mengenai Biografi Ki Hajar Dewantara, Ia pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar untuk anak-anak Eropa/Belanda dan juga kaum bangsawan. Selepas dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu sekolah yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia pada masa kolonial Hindia Belanda.

            Pada masa ini Indonesia sering kali di buat lupa akan sejarah lahirnya pendidikan di Indonesia dan mereka sering kali berperilaku local tentang cara-cara mengajarkan pendidikan yang baik dan benar, seakan-seakan kita dibuat bodoh oleh zaman yang terus maju, dikarenakan kurangnya informasi mengenai pendidikan saat ini. Kita seharusnya bisa mencontoh Negara lain misalnya firlandia, china, jepang, dll. Kita harus mencontoh Negara Firlandia, mengapa? Karena pada pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti, para Profesor di Negara tersebut tidaklah malu untuk mengajar di Taman Kanak-kanak (TK). Di karenakan para professor tersebut memiliki pola pikir yang sama dengan Ki Hajar Dewantara, jadi di Negara Firlandia sekarang merupakan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia. Sebanarnya pendidikan di Indonesia juga tidaklah kalah jauh dengan Firlandia, akan tetapi yang menyebabkan pendidikan Indonesia semakin terpuruk yaitu dikarenakan adanya pola pikir yang keliru. Di Indonesia para professor untuk mengajar di TK saja mereka sudah merasa malu, beda dengan yang ada di Negara lain yang mau menerima tugas mengajar dimanapun, baik di TK, SD, SMP, ataupun SMA. Itu di karenakan Ki Hajar Dewantara sangatlah berpengaruh bagi pendidikan di Firlandia.

          Di Indonesia masyarakatnya pun sangat kreatif tentang mengolah berbagai makanan, seperti halnya pohon bambu yang bisa di jadikan makanan (rebung), jantung pisang bisa di buat masakan oseng-oseng dan masih banyak lagi. Bahkan kita mempuyai kesenian dan tradisi yang patut kita letarikan dan kita perlihatkan ke Manca Negara, bahwa Indonesia itu kaya akan tradisi, makanan, kesenian, dll. Akan tetapi mereka belum bisa memperkenalkan hingga ke Manca Negara, agar mereka tahu bahwa kualitas di Negara kita tidaklah jauh beda dengan Negara-negara lain.

           Pendidikan Nasional di Indonesia itu lahir dari rasa kemerdekaan  (Independent and Freedom). Menurut cak nun “Pendidikan itu memahami batas-batas/keterbatasan”. Karena manusia merdeka itu yang lahir tidak tergantung pada suatu keterbatasan. Kemerdekaan ada 3 macam (hal-hal) yang berada di makna Undang-Undang Dasar 1945 yaitu:
1.       Berdiri sendiri
2.       Tidak tergantung orang lain
3.       Dapat mengatur diri sendiri

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah wawasan pengetahuan kalian dalam mempeloreh informasi di dunia pendidikan saat ini.


Dartar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar